Thursday, June 28, 2007

Orgil nasibmu kini

Sebagai kota metropolitan, Surabaya tentu tidak lepas dari masalah sosial. Salah satunya adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau yang lebih dikenal sebagai gelandangan. Termasuk dalam golongan tersebut adalah para penderita psikotik/orang gila (orgil) yang sering dirazia oleh petugas dipol PP. Para PMKS tersebut selanjutnya di tampung di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Surabaya. Saat ini kondisi Liponsos sangat memprihatinkan, kompleks bangunan yang berkapasitas 100 orang tersebut ditempati kurang lebih 700 orang. Uang miliaran rupiah untuk mengelola Liponsos merupakan beban pemerintah kota Surabaya dan bukan angka yang kecil.

Caption: suasana penampungan gelandangan dan orang gila di liponsos.


Orang gila tetaplah manusia, mereka tetap membutuhkan uluran tangan masyarakat. Salah satu usaha untuk mengurangi beban penghuni Liponsos, Dinas Sosial Kota Surabaya bekerja sama dengan para alumni SEFT (Spiritual Emotion Freedom Technicque) menggelar pengobatan alternatif, Rabu (27/06/07) . Dalam kegiatannya para alumni SEFT mencoba mengurangi beban penderitaan mereka yang terganggu jiwanya dengan cara 'mengaktifkan' saraf-saraf yang 'mati'.
Caption: salah satu titik sistem saraf diaktifkan dengan cara 'ditotok'


Caption: Dalam terapi ini 'pasien' diajak dialog dan perlahan-lahan di 'refresh' pikirannya

naskah + foto : Boby matanesia