.jpg)
Ribuan warga memadati tanggul penahan banjir lumpur Lapindo di kawasan Desa Siring, Porong, Sidoarjo, kamis (29/05/2008). Mereka adalah warga yang rumah dan lahan pertaniannya tenggelam oleh semburan lumpur panas Lapindo. Di tanggul tersebut mereka melakukan Istighosa untuk memperingati dua tahun bencana banjir lumpur Lapindo. Pada tanggal tersebut, dua tahun yang lalu, bencana banjir lumpur panas dimulai. Kesalahan pengeboran yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas mengakibatkan lumpur panas bercampur gas menyembur tanpa bisa dihentikan.
Perjalanan bencana lumpur Lapindo didominasi oleh cerita pedih warga yang menjadi korban. Kini, setelah dua tahun berjalan, ganti rugi pun sudah mulai dibayarkan. Cerita apa lagi yang akan muncul? Mengingat belum semua warga mendapat ganti rugi dan semburan lumpur belum menunjukan tanda akan berhenti. Bagaimanapun, usaha telah dilakukan dan doa telah dipanjatkan. Happy Birthday lumpur Lapindo!
Perjalanan bencana lumpur Lapindo didominasi oleh cerita pedih warga yang menjadi korban. Kini, setelah dua tahun berjalan, ganti rugi pun sudah mulai dibayarkan. Cerita apa lagi yang akan muncul? Mengingat belum semua warga mendapat ganti rugi dan semburan lumpur belum menunjukan tanda akan berhenti. Bagaimanapun, usaha telah dilakukan dan doa telah dipanjatkan. Happy Birthday lumpur Lapindo!
Foto-foto lain click disini.
Naskah + Foto : Boby NP
2 comments:
Aku tertarik sama: "jual baju lumpur" hehehe... Trus jadi mikir nih, itu lumpur ada kegunaan laen gak ya? sapa tau segitu banyak bisa dimanfaatin jd apaa gitu.
Trus itu yg balon, buat apa ya? kok kayak perayaan ultah, ada balonnya segala, ini kan ultah sedih... (taelah).
Btw yg punya lapindo mo mantu, katanya sih sampe M-M-an, makanya ganti rugi blm dibayar semua, hehe... semprul.
to Rey: Bisa dibilang penjual balon tersebut mewakili sekian banyak orang yg berjualan disana. Selain itu, foto tersebut menjembatani kegelisahan fotografer atas Istighosa 2 tahun Lapindo ini. Tidak tahu apakah karena uang ganti rugi masih akan atau bahkah sudah dibayar penuh, tetapi yang jelas suasana Istighosah ini terasa lain. Sudah tidak ada lagi air mata atau tangis haru saat berdoa. Semua berganti dengan wajah2 yang ceria. Padahal di desa lain yang juga terkena dampak lumpur lapindo, belum sedikitpun menerima ganti rugi. Jadi disini fotografer (lewat balon tersebut) sedikit beropini bahwa dalam Istighosa ini mungkin lebih mirip perayaan ultah yg kedua buat lumpur lapindo....gitu kali yah...
Post a Comment